Tim Robot UGM berhasil membawa pulang dua medali emas dan satu perak di ajang Robogames 2012 yang berlangsung di San Mateo, California, Amerika Serikat, 20–22 April 2012 lalu. Robogames 2012 diikuti 16 negara dengan 238 tim peserta dan 682 robot. Tim Robot UGM ini diwakili oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik UGM, yakni Luis Rizki Ramelan dan Noer Aziz Ismail (Teknik Elektro 2008) dan Ridwan Widoyoko (Teknik Mesin 2008) memperoleh medali dari kategori “Fire Fighting”, “Stand Balancing”, dan “Walker Challenge”.

Robot-robot UGM tersebut mampu menyabet medali-medali tersebut berkat robot-robot tersebut memiliki kestabilan yang lebih unggul dan handal jika dibanding robot dari negara lainnya. Jarang ditemui “error” dalam beberapa kali uji coba dan saat dipertandingkan. Yang membanggakan juga adalah robot-robot yang dipertandingkan tersebut seluruhnya dibuat dari bahan atau komponen dalam negeri dan hampir keseluruhan bagian dirakit sendiri, kecuali pada bagian sensor.

Satu medali emas diraih robot Iron Fire, yakni robot yang memadamkan lilin pada kategori `Fire Fighting`. Medali emas berikutnya dipersembahkan oleh robot Isorobot, yakni robot kesetimbangan dua roda pada kategori “Stand Balancing”. Sedangkan satu medali perak diraih oleh robot I-Kinematic berkaki untuk kategori “Walker Challenge”.

Setelah berhasil menjadi juara pertama dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2010 di Malang tahun lalu, Tim Robot UGM pun menjadi salah satu wakil dari Indonesia yang dikirim ke Hartford, Connecticut, AS, untuk mengikuti sebuah kompetisi robot bergengsi tingkat dunia Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) pada 9-10 April 2011 lalu. TCFFHCRC ini adalah kompetisi robot pemadam api yang diselenggarakan tahunan sejak tahun 1994. Kompetisi tersebut diikuti dari mulai siswa sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, mahasiswa hingga praktisi dengan berbagai macam kategori yang dilombakan. Tim robot UGM yang terdiri atas Farid Inawan, Noer Azis Ismail, Luiz Rizki Ramelan (ketiganya dari Jurusan Teknik Elektro 2009), dan Wahyu Wijayanto (Jurusan Teknik Mesin 2008) ini

mengikutsertakan dua buah robot beroda bernama KOPLAX dan IRON FIRE. Luiz menjelaskan untuk pertandingan di Hartford, tim robot harus memadamkan lilin pada sebuah labirin. Letak lilin dan letak start robot akan diacak dengan sebuah sistem pengacak sehingga tim robot tidak akan tahu dimana robot akan start dan dimana lilin berada. Dua robot buatan mahasiswa UGM yang mewakili Indonesia di kategori Senior Wheeled Robot dalam kompetisi internasional tersebut berhasil menduduki posisi prestisius. Dua robot beroda yang masing-masing diberi nama ‘Koplax’ dan ‘Ironfire’ meraih juara pertama dan kedua.