“Robot UGM main lagi…. Robot UGM menang lagi… Ouooo..ooo…ouooo…,”
Begitulah kira-kira nyanyian yang seringkali terdengar dari sorakan-sorakan tim supporter robot UGM pada saat robot UGM betanding. Dan lagi-lagi, Tim Robot UGM berhasil mengukir prestasi dalam ajang bergengsi kompetisi Robot dunia “The 13th International Robot Olympiad 2011” yang diselenggarakan di Universitas Tarumanegara pada tanggal 15 – 17 Desember lalu. Dengan mengusung tema “Robotic for Helping People from Natural Disaster”, IRO 2011 melombakan 14 kategori yang diikuti oleh 13 negara, beberapa diantaranya seperti Korea Selatan, Filipina, Singapura, Jepang, China, Kanada, Indonesia, Malaysia, USA, serta New Zealand. Pada malam penganugerahan yang diadakan pada 18 Desember 2011, di Balai Kartini, Jakarta,
kedua tim UGM berhasil membawa pulang medai emas dan perak. Tim Boyo Instrument dengan robotnya yang diberi nama Quadcopter (Sipitung) dan Explorer Bot (Paijo) berhasil meraih juara pertama dan menyabet gold medal dalam kategori Creative Robot. Quadcopter merupakan robot terbang yang dapat membawa muatan berupa robot mobil yang dapat terbang ke lokasi titik bencana dan memantau kondisi dari atas. Tim Boyo Instrument ini terdiri dari 3 peserta inti, yaitu Rossena Karisma Rasul, Christian Antonia L.P (ELINS), Andika Pramanta Yudha (T. Informasi) dan 6 supporting tim, yaitu Rangga Kurniawan, M. Zaim Abdilah, Eviyan Fajar Anggara, Firdhaus Azhar, Anggoro Wibisono, dan Latifah Noor (ELINS).
Tim kedua, yaitu Tim Gamaro dengan robotnya yang diberi nama Joko Klono berhasil meraih juara 2 dan menyabet silver medal dalam kategoriRobot Indonesiana. Robot ini berupa robot humanoid yang menarikan sebuah tarian tradisional khas Yogyakarta, Tari Klono Topeng. Robot Joko klono ini mempunyai 31 degree of freedom (DOF) sehingga dapat menghasilkan tarian yang elegan dan luwes. Tim Gamaro terdiri dari 2 peserta inti, yaitu Pramudita Johan Iswara ( ELINS) dan Zulfikar Rachman (T.Mesin) serta 7 supporting Tim, yaitu Rahmanditya Wijaya, Gilang Abimantaka (T. Mesin), Afriyani Soraya Sari, Nisa’ Latifatul Ngilma, Mirza Dhanu (ELINS), Muhammad Arifin Eska, dan Agus Faudin (D.T.Elektro)